KAWASAN AIR TERJUN BELEMANTUNG


Air Terjun Belemantung tereletak di Desa Pujungan Kecamatan Pupuan, Kabupaten Tabanan , untuk mencapai Kawasan Wisata Air Terjun Blemantung bisa dicapai dari atas menempuh perjalanan sekitar 2.5 km dari Jalan Raya Antosari-Pupuan sampai ke tempat parkir, sedangkan dari bawah bisa ditempuh sekitar 1.4 km sampai ke tempat parkir. Kawasan tersebut merupakan tempat istimewa dengan suasana alam yang tenang dan damai , walaupun debit airnya kecil di musim kemarau, aliran air terjun bebas menimpa tebing bebatuan, uap airnya begitu menyegarkan dapat merubah suasana hati para pengunjung.


Konon diceritakan istilah Belemantung terbentuk dari dua kata yaitu “Belah “ yang berati pecah atau terbuka, didalam kawasan air terjun belemantung selain dari aliran air sungai saba yang berhulu di Gunung Batukaru terdapat banyak mata air yang diyakini oleh para tetua dahulu adalah pecahan dari Danau Tamblingan, dan terbukanya pintu gerbang untuk menjalin komunikasi dengan alam dan “Metu” yang artinya muncul, bermakna dari sinilah muncul energi alam yang berasal dari Lingga Acala dijadikan oleh para leluhur untuk menata sebuah kehidupan untuk mencapai sebuah kemakmuran dan kesentosaan.


Ketika membuka lahan pertanian para tetua dulu membangun sebuah Pura yang diberi nama Pura Taman Sari, dijadikan tempat pemujaan untuk bersyukur, menghormati alam dan manifestasi Tuhan yang bersetana disana dengan berdasarkan wangsit gaib yang mistis bahwa tempat tersebut merupakan tempat pesucian / tetamanan Para Leluhur yang Bersetana Di Gunung Batukaru. Menurut Jro Mangku P. Warsi (alm ) mereka yang benar-benar tulus datang untuk memohon kesembuhan, keturunan niscaya keinginanya akan terkabul, ditambahkan juga oleh Jro Mangku I Ketut Widnya bahnwa di sisi kanan air terjun terdapat tirta pingit, di sisi kiri terdapat tirta sudhamala, dan di campuan merupakan tempat pengeruatan.


Jadi para pengunjung yang datang ke kawasan tersebut diharapkan untuk bersopan santun, serta menjaga kesucian dan kebersihan demi kelestarian alam disana. Sekitar 150 m di sisi kanan arah barat daya Air Terjun Belemantung terdapat juga mata air yang eksotis, keluar dari tebing bebatuan diberi nama Pancuran Yoga, yang diyakini juga sebagai mata air suci untuk pengelukatan dan penyembuhan.


Tidak kalah menariknya sekitar 180 m dibawah Air Terjun Belemantung terdapat Air Terjun Dedari (dedari yang diambil dari kata wadon/wanita cantik ) yang tingginya kurang lebih 15 m, merupakan tempat yang ideal untuk dikunjungi, disini kita bisa menghilangkan kepenatan dengan menghayati dan mengagumi pesona keindahan alam yang masih natural. Disisi barat bendungan Sabha Hulu, terdapat Air Terjun bertingkat masih tersembunyi dari rimbunya pepohonan yang berhulu dari mata air .

Tingginya mencapai kurang lebih seratus meter, dengan dikitari dinding-dinding batu alam yang tertata apik, berhiaskan beberapa tumbuhan unik seperti buluh empet ( begitu disebut oleh para tetua) , muluk-muluk, sarang lebah, kadang juga nampak beberapa ekor kera, memberi kesan eksotis dan magis, ditambah lagi dengan suara kucuran air diterpa tiupan angin, bagai rambut perempuan cantik terjuntai menyentuh pertiwi, bangkitkan pesona seraya sejukkan jiwa. Gelombang air genangan berbaur dengan tetes-tetes air terhempas angin seakan tarian surgawi, menambah indahnya pesona.

Kesan spiritual dan magis bertambah dengan adanya satu tempat pemujaan atau pura yang diberi nama Pura Taman Sari Blemantung. Nuansa suci dan sakral Air terjun Singsing Blemantung menjadi lengkap dengan adanya kucuran dan rembesan air belahan/lobang-lobang batu disisi kiri dan kanan, sehingga genangan airnya merupakan campuhan, yang di Bali diyakini sebagai penglukatan, pembersihan diri sekala-niskala. Air pancuran disebelah kiri (menghadap air terjun) oleh beberapa orang disebut sebagai air suci atau tirta sudhamala.